Kondisi Demografis dan Monografi Desa Gagaksipat
Perkembangan Kabupaten Boyolali dalam lima tahun terakhir telah menunjukkan perubahan yang signifikan dan dapat dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat Boyolali. Keberadaannya saat ini tentunya membuat bangga bagi seluruh warga Boyolali, sehingga tidak merasa malu jika ditanya asal atau domisili oleh orang lain.
Desa Gagaksipat merupakan salah satu dari 13 Desa yang ada di wilayah Kecamatan Ngemplak. Desa Gagaksipat berbatasan dengan Desa Dibal dan Sindon di Sebelah Utara, Desa Donohudan di Sebelah Timur. Di sebelah selatan dengan Kabupaten Karanganyar dan Desa Ngesrep di sebelah barat.
Desa Gagaksipat dibagi menjadi tiga wilayah kepala dusun yang terdiri dari 56 RT dan 13 RW dengan pembagian sebagai berikut:
No |
Dusun |
Jumlah RW |
Jumlah RT |
1 |
Dusun I |
4 |
18 |
2 |
Dusun II |
2 |
9 |
3 |
Dusun III |
2 |
11 |
4 |
Dusun IV |
5 |
17 |
Jumlah |
13 |
56 |
Kependudukan dan Ketenagakerjaan
Jumlah penduduk Desa Gagaksipat berdasarkan data pada Kecamatan Ngemplak RPJM Desa tahun 2013 sebanyak 7934 Jiwa terdiri dari laki-laki sejumlah 3914 jiwa dan Perempuan 4020 jiwa.
Topografi dan Pertanian
Penggunaan lahan di Desa Gagaksipat dibagi menjadi tanah sawah, tanah kering, bangunan, dan penggunaan lainnya. Dalam bentuk tabel, penggunana lahan di Desa Gagaksipat sebagai berikut: Desa Gagaksipat merupakan salah satu desa di Kecamatan Ngemplak yang memiliki luas 172,4505 Ha dengan rincian dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Jenis Penggunaan |
Luas Lahan (dalam Ha) |
Tanah Sawah |
32,5000 |
Tanah Tegalan |
39,6000 |
Tanah Pekarangan |
55,4340 |
Tanah Untuk Perkantoran |
0,43000 |
Tanah Lapangan |
0,80000 |
Tanah Untuk Bangunan Umum |
31,0878 |
Tanah Kuburan |
1,850000 |
Sungai, Jalan |
10,7487 |
Kondisi Sosial Budaya
Sebagian besar penduduk Desa Gagaksipat bekerja sebagai petani/buruh tani, pengrajin/indutri kerajinan kayu, PNS, Guru dan pegawai swasta serta buruh pabrik/industri. Kelebihan atau keunikan yang mereka miliki, yang saat ini sangat sulit ditemukan terutama di perkotaan adalah jiwa sosial yang sangat tinggi. Antusiasme dalam mengikuti setiap kegiatan yang diadakan berbagai pihak untuk kemajuan desa denga sukarela mereka hadiri. Jiwa gotong royong dan semangat saling membantu terhadap tetangga maupun warga lainnya ditunjukkan dengan keikutsertaan mereka secara sukarela ketika ada yang membutuhkan, ada yang memiliki “gawe” hingga pembangunan-pembangunan sarana umum, mereka dengan ikhlas menyumbangkan pikiran, tenaga, bahkan harta untuk memajukan desa. Meski tidak ada kegiatan budaya khusus tapi jiwa gotong royong dan semangat kebersamaan menjadi modal dan potensi yang bisa memajukan desa Gagak Sipat ke depannya